Ketika itu saya bekerja di sebuah hotel berbintang di bandung, ehm... enggak-enggak, terlalu cepet, boleh di rewind kan mbak hehe...

Saya coba bercerita lebih awal lagi deh...

Nama saya anfie, saya datang dari sebuah kota kecil dijawa barat, ingin mencari sesuatu yang tidak saya temukan disana, sesuatu yang hanya bisa terjadi di kota besar seperti Bandung. Usaha saya tidak sia-sia, akhirnya sebuah hotel berbintang di bandung mau menerima saya untuk menjadi karyawanya. Tetapi saya masih merasa sulit, karena saya bener-bener sendirian, nggak punya temen, nggak ada ojek, jalanan becek...
Lho..???

Berawal dari adegan yang salah kaprah, saat itu saya sedang main di sebuah mall di bandung. Sendirian aja sich, hanya ingin melepas kepenatan dan menikmati kesendirian saya. Tiba-tiba hasrat itu muncul, iya... hasrat ingin buang air kecil, karena saking kebeletnya saya langsung lari menuju kamar mandi. Kebetulan kamar mandi sedang sepi, saya langsung masuk dan menuntaskan hajat saya. Lega rasanya... Selesai menuntaskan hajat, sayapun keluar dengan santai. Tunggu-tunggu, ada yang aneh, kenapa ada kloset tempel di tembok? dan siapa itu?, seorang cowo sedang berdiri sambil membuka resleting celana. Sayapun terperanjat, astaga ini kan toilet untuk cowo. Sayapun buru-buru minta maaf atas keteledoran saya dan cowo itu pun hanya tersenyum melihat muka saya yang memerah karena malu...
Oh god, malunya setengah mampus...

Setelah puas berputar-putar di Mall dan berbelanja seperlunya, saya ingin langsung pulang dan beristirahat. Ditengah menunggu angkot, tiba-tiba sebuah motor menghampiri dan pengendaranya menyapa saya. Hehe... ternyata cowo itu, cowo yang saya temukan di Toilet cowo, Fajar nama cowo tersebut dan dia beramah tamah untuk mengantarkan saya pulang.
Dari kejadian itulah saya mulai deket dengan fajar, dia bagaikan setetes air di gurun sahara. Setahun penuh saya lewati dengan hari-hari yang indah. All I need is u fajar, saya tidak perlu temen, sahabat, guru ataupun siapapun, kerena semuanya saya temukan pada diri kamu, kamu bisa menjadi pacar, sahabat, saudara dan semuanya sempurna.
Bncana terjadi, ketika dia bermasalah dengan pekerjaanya dan harus pindah ke cianjur. Saya merasa kehilangan dan merasa dinomor duakan oleh pekerjaan barunya yang menyita banyak waktu. Semakin hari fajar semakin sibuk, dia semakin jauh. Saya merasa ditelantarkan, saya merasa kesepian, saya merasa cemburu, saya mulai memprotes sikap dia yang mulai mengacuhkan saya, tetapi justru menimbulkan perang mulut dan argumen. Lama kelamaan hubungan kami pun mulai renggang, masalah datang silih berganti semuanya bersumber dari kesibukan dia dengan pekerjaan barunya.
Hubungan itu mulai hambar, ngegantung dan sama sekali nggak ada kejelasan. Disaat saya mencari dan menanti, Fajar menghilang berganti siang. Dan disaat saya sudah terbiasa dengan kesendirian, berusaha melupakan, Fajar itu kembali datang. Saya merasakan semua yang saya lakukan serba salah dan sia-sia, hati ini memang sudah penuh dangan nama fajar.
Hati ini Cuma buat Fajar, bener-bener ga bisa berpindah ke lain hati.

Meskipun saya mulai menyibukan diri, mencoba melanjutkan study ke jenjang perguruan tinggi, berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Tapi tetap saya tidak bisa melupakan dia, Suara, wajah, senyuman bahkan aroma parfum kesayanganya masih terasa menempel kayak perangko, eh salah... yang bener di indra penciuman saya.
Fajar itu telah menghilang. Tanpa terasa umur saya mulai menginjak 27 tahun, umur dimana seorang cewe sudah selayaknya menikah, umur dimana teman-teman sebaya saya sudah berkeluarga, bahkan adik perempuan saya sekalipun telah dikaruniai seorang momongan.
Dan adik saya pernah berkata yang menyentuh sanubari saya, membuat saya ingin menitikan airmata, membuat saya mengingat kembali kenangan itu, bahwa seorang Cewe itu belum merasa sempurna kalo dia belum menikah dan...
belum melahirkan...

Saya hanya menunggu dan menunggu, karena saya yakin penantian saya tidak akan sia-sia, tuhan pasti mendengar doa saya... bahwa saya yakin apapun yang terjadi adalah bagian dari hidup yang harus saya lalui... mudah-mudahan tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya kelak....

*By inisial Anfie, 28 th
Diceritakan kembali oleh Aiya Chan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar