Jumat, 01 Oktober 2010

Love of My Life





Love of my life, begitulah kata Silver queen, eh Queen aja dink, ga pake silver hehe.. ih garing ya…??  Gapapa ah, yang garing-garing kan enak kayak keripik singkong hehe..http://www.emocutez.com

 Hari ini tepat tahun ketiga saya melewati hari ultah tanpa didampingi pacar tersayang (Cieh…). Bukan karena dia jauh di luar kota ataupun jauh di luar  negeri, tapi karena memang dia itu tidak ada. (Hemh.. Mo bilang lagi ngejomblo aja kok ribet hehe…)

Apa memang separah dan se-ter-kutuk itu menjalani hidup tanpa cinta ?? Bukan seperti itu girls, saya sendiri bingung untuk menceritakanya, tapi akan saya usahakan untuk bercerita

Tahun pertama saya merasakan begitu berat menjomblokan diri, tapi itu semua bukan permintaan saya, Tuhan sendiri yang menginginkan dia pergi dari sisi hidup saya, seseorang yang saya cintai dengan tulus itu harus mengahiri petualanganya di dunia dan berakhir dengan kecelakaan maut yang merenggut nafasnya. 
http://www.emocutez.com
Berat memang untuk mengikhlaskan, tapi apa mau dikata, begitulah takdir.. saya harus mengatasi kesepian abadi dalam melewati hari. Langit cerah, tapi didalam hati yang terdalam saya merasakan kepedihan dan butiran-butiran Kristal itu tiba-tiba menetes tanpa sadar. Begitu pun beratnya saya harus tetap melangkah menatap hidup, baiknya kenangan itu harus di simpan dalam kotak kaca sehingga kapanpun saya merindukanya saya bisa dengan mudah melihatnya meski tidak bisa lagi menyentuhnya.

Setahun penuh saya berjuang dengan seabrek kegiatan untuk menyibukan diri. Disela-sela kegiatan saya sebagai seorang penyiar radio  dan juga MC yang sering membawakan acara life music di kampus, saya bertemu dengan seorang personil band lokal yang bisa membuat saya tersenyum kembali, Bukan berarti saya bisa dengan mudah melupakan almarhum, di hati ini pun terjadi perang, seakan-akan saya merasa bersalah telah menduakan dia dengan yang lain. Justru disinilah saya menemukan jalan supaya bisa melupakan almarhum... Semoga...http://www.emocutez.com

Neno nama pemuda itu, pemuda yang hanya dengan senyumanya saja sudah bisa membuat hati saya bergetar, dengan susah payah sayapun akhirnya bisa mendapatkan nomor ponselnya dari seorang teman. Berbekal buku-buku panduan tentang cinta yang saya temukan di sebuah toko buku ternama, saya mulai bergerilya mengirimkan sinyal-sinyal dan lampu hijau kapada Neno, dan ternyata gayungpun bersambut, Neno juga memendam rasa yang sama pula kepada saya. Betapa hangatnya keajaiban cinta yang sudah lama tidak pernah saya rasakan semenjak kepergian almarhum... Rasa itu kembali bangkit, menyayangi dan disayangi oleh seseorang yang hampir sempurna sebagai seorang lelaki, Berparas tampan seperti nabi yusuf, Berkepribadian shalih seperti Nabi Muhammad dan gagah memainkan dawai gitar seperti Andra Gitarisnya Dewa 19 hehe...
Begitu sempurna seperti yang dikatakan gita gutawa..http://www.emocutez.com

Tapi itu hanyalah awal, itu hanyalah topeng, pada akhirnya Neno pun ketahuan Belangnya...
Coba buka dulu topengmu
buka dulu topengmu
Biar kulihat warnamu
Kan kulihat warnamu…

Sesungguhnya tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Setelah sedikit mencicipi kebahagiaan cinta, sayapun akhirnya mengetahui bahwa Neno sudah punya pacar yang sedang kuliah di kota lain, dan saya ini adalah wanita kedua di hatinya.
http://www.emocutez.com
Betapa hancur, kecewa, marah dan apalah, semuanya menjadi gelap seakan dunia runtuh.. dari situ saya mempunyai dua buah pilihan. Pertama saya harus memiliki neno seutuhnya atau kedua saya harus meninggalkan neno selama-lamanya. Tetapi saya sadar, siapalah saya, sayalah yang menjadi duri dalam hubungan Neno dan pacarnya, meski sulit sayapun memilih mundur. Karena bagaimanapun sayalah orang terahir yang menumpang di perahu itu sebelum akhirnya perahu tersebut kelebihan beban dan hampir karam.

Sepertinya saya menghukum diri saya sendiri atas takdir tuhan, seolah-olah saya adalah gadis yang tidak patut dicintai siapapun, seakan-akan saya ini tidak berhak untuk memiliki cinta siapapun dan akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri kehidupan ini. (Ups.. Bukan bunuh diri girls, jangan khawatir, saya masih sehat walakhfiat sampai sekarang ga kurang suatu apapun) Saya memutuskan untuk pindah kuliah ke bandung, supaya saya benar-benar bisa meninggalkan masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Dan masa lalu itupun harus saya bungkus rapi biar nggak lagi berceceran dan menghalangi langkah selama perjalanan hidup saya. Keyakinan itulah yang tumbuh ketika seseorang mengirim pesan ini kepada saya…
Aku minta pada allah setangkai bunga segar,
Dia beri aku kaktus berduri…
Aku minta pada allah hewan mungil nan cantik,
Dia beri aku ulat bulu…
Aku sempat sedih, kecewa dan protes,
Betapa tidak adilnya ini…
Namun kemudian,
Kaktus itu berbunga sangat indah sekali…
Dan ulatpun berubah menjadi kupu-kupu yang cantik…
Itulah jalanya, Indah pada waktunya…
Dia tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi memberi apa yang kita perlukan,
Walau terkadang sedih, kecewa dan terluka,
Tapi jauh diatas segalanya,
Dia sangat menyayangi kita…

Tiga tahun berlalu dengan kesendirian saya di  bandung. Tak ada lagi yang bisa saya lakukan untuk membuat saya kembali jatuh cinta terhadap seorang pemuda. Kenangan yang indah itu bener-bener tidak bisa saya lupakan begitu saja, kenangan tentang pemuda yang pernah mengisi hati saya. Bayangan almarhum yang sampai sekarang  seolah-olah selalu menutupi kelebihan semua laki-laki yang mencoba mendekati saya. Seoalah-olah hati ini telah dipenuhi dengan ukiran nama dia sehingga sepertinya saya perlu waktu yang sangat lama untuk bisa menghapus nama itu satu-persatu dari hati saya. Mungkin karena ukiranya terlalu dalam dan mengakar sampai kedalam jiwa. Bahkan tanpa terasa air mata ini selalu tiba-tiba mengalir dengan lembut setiap kali saya mengingat tentang dirinya, tentang hari-hari bersamanya, tentang cintanya, tentang kehangatanya, tentang senyumnya dan tentang indahnya... 
Alf, Mungkin hanya kamu yang tahu mengapa sampai saat ini aku masih sendiri...http://www.emocutez.com

*By Inisial FA, 23th
Diceritakan kembali oleh Aiya Chan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar